Kapan pelari bisa digunakan dalam pertandingan kriket?

When can a runner be used in a cricket match?

Hukum 25.5 dari Hukum Kriket merinci peraturan pelari. Pelari adalah pemain yang berlari untuk pemukul yang tidak diberhentikan yang mengalami cedera yang membatasi kemampuannya untuk berlari, tetapi tidak mengganggu pukulannya.

Pelari harus menjadi pemain yang telah diberhentikan. Jika pelari diperlukan dan tidak ada gawang yang jatuh, maka hanya pemain yang dinominasikan sebelum dimulainya pertandingan yang harus menjadi pelari. Namun, jika gawang jatuh, maka pemukul yang dikeluarkan harus segera diganti oleh pelari yang ada.

Seorang pelari dianggap hanya setelah persetujuan wasit. Pelari harus memakai alat pelindung yang sama seperti pemukul lainnya dan harus membawa pemukul seperti pemukul lainnya. Posisi pelari pada saat pemukul lari melakukan strike, harus berada di dalam popping crease di area yang ditentukan oleh wasit lapangan.

Pemain untuk siapa pelari dipekerjakan dapat diberhentikan jika pelari dapat menghalangi lapangan dan kehabisan. Berikut adalah beberapa skenario yang lebih memperjelas aturan ini.

Jika striker yang cedera berada di dalam lipatan tetapi pelari berada di luar lipatan, maka pemain sayap atau penjaga gawang dapat menghentikan dan menghabisi striker tersebut. Jika pemukul yang cedera berada di luar lipatan, tetapi pelari berada di dalam lipatan, maka terlalu fielder atau penjaga gawang bisa mengeluarkan tunggul untuk menganggap striker keluar. Pelari yang dengan sengaja menghalangi aliran permainan dengan menghalangi pergerakan bola saat bermain dapat menyebabkan pemecatan pemukul yang cedera.

Tanah pemukul yang cedera setiap saat akan tetap berada di ujung penjaga gawang saat seorang pelari dipanggil. Pelari tidak dapat, dengan cara apa pun, meninggalkan lipatan popping sampai bola melewati lipatan popping atau melakukan kontak dengan striker (dia berlari untuk). Jika aturan ini dilanggar, maka wasit dapat menyebutnya sebagai bola mati, melarang semua angka lari yang dicetak pada umpan tersebut dan bila berlaku, memungut penalti lima angka. Seorang pelari tidak bisa menjadi pemain pengganti.

Di Kriket Internasional, hukum pelari dihentikan pada tahun 2011. Namun, hukum ini terus menjadi bagian dari pertandingan kriket di tingkat yang lebih rendah.

Author: Nicholas Griffin