Bagaimana peran pengganti gegar otak berbeda?

How is the role of a concussion substitute different?

Pertandingan Sheffield Shield yang diadakan pada 25 November 2014 menyaksikan peristiwa yang tidak menguntungkan, yang mengguncang dunia kriket. Di Lapangan Kriket Sydney, Philip Hughes tidak terkalahkan di 63. Pada bola ke-161 dari babaknya, Hughes dipukul di leher di belakang kepala karena kesalahan yang salah. Insiden tersebut terbukti fatal, karena benturan tersebut menyebabkan arteri vertebralnya terbelah, menyebabkan a subarachnoid haemorrhage. Hughes tidak pernah sadar kembali dan meninggal tiga hari kemudian.

Insiden itu menyebabkan riak di seluruh persaudaraan kriket, dengan banyak pemain menyerukan peralatan pelindung yang lebih baik. Modifikasi telah dilakukan pada helm dan beberapa aturan tambahan diperkenalkan. Salah satu aturan tersebut adalah pengganti gegar otak.

Menurut hukum Dewan Kriket Internasional, jika seorang pemain dipukul di kepala atau lehernya, maka dia harus menjalani tes gegar otak yang dilakukan oleh perwakilan medis tim. Jika perwakilan medis mencurigai gegar otak atau mendiagnosis gegar otak, maka pemain tersebut akan digantikan oleh pemain lain yang juga bisa memukul, melempar, dan lapangan. Namun, pemain yang sudah diganti tidak bisa lagi menjadi bagian dari permainan.

Tidak seperti pengganti normal, pengganti gegar otak dapat berupa pemukul, mangkuk, dan lapangan. Oleh karena itu, substitusi yang dilakukan harus merupakan substitusi like-for-like. Artinya, jika pemain yang mengalami gegar otak adalah pemain bowling, maka hanya pemain bowling yang dapat menggantikan pemain tersebut dan bukan pemukul.

Di luar lapangan, manajemen tim harus menyerahkan laporan penggantian gegar otak kepada wasit pertandingan dalam waktu 36 jam. Selain itu, keputusan mengenai apakah pemain pengganti yang mengalami gegar otak adalah pengganti yang serupa sepenuhnya bergantung pada wasit pertandingan dan tidak ada banding yang diperbolehkan.
Penampilan pengganti gegar otak dan pemain yang diganti terus menjadi bagian dari catatan statistik mereka.

Author: Nicholas Griffin